Mencari Rizki Yang Halal dan Berkah

Dari judul di atas - Mencari Rizki Yang Halal dan Berkah - ada dua uraian kalimat yang harus di garis bawahi yaitu  Rizki Yang Halal dan Rizki Yang Berkah. Hubungan dua kalimat ini adalah: rizki yang halal belum tentu menjadi berkah, akan tetapi rizki yang berkah biasanya adalah rizki yang halal yang digunakan untuk hal yang baik-baik. Mana mungkin bisa berkah jika rizki yang halal digunakan untuk hal yang tidak baik, misalnya untuk beli minuman keras atau untuk judi. Dan juga mana mungkin bisa berkah jika rizki yang didapat dengan cara tidak halal misalnya didapat dengan cara mencuri.

Mencari Rizki Yang Halal dan Berkah

Sebelum topik ini dibahas lebih jauh, izinkan saya untuk memperkenalkan diri, saya Zainal Arifin, AMd. lahir tahun 1972 lulusan ISTN jurusan Komunikasi, Istri lahir tahun 1976 adalah seorang guru TK lulusan UT jurusan PGTK/PAUD, satu anak laki-laki lahir tahun 1998 saat ini sekolah di SMKN 4 Jakarta kelas XII, satu anak perempuan lahir tahun 2004 saat ini sekolah di MTsN V Jakarta kelas VII, penghasilan saya didapat dari usaha WarNet sejak tahun 2006 alhamdulillah sampai sekarang tahun 2016 masih eksis dan makin berkembang. Demikian sedikit perkenalan dari saya dan lanjut ke pembahasan berikutnya.

Pengertian rizki yang halal menurut pandangan saya adalah semua pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa termasuk rizki dalam bentuk barang berharga seperti uang atau barang berharga lainnya yang didapat dengan cara-cara yang benar seperti berdagang atau bisnis yang jujur, bekerja yang jujur dengan niat dan tujuan yang benar. (Jika menurut Anda pandangan dari saya ini kurang tepat, kritik dan saran sangat diharapkan).

Sedangkan pemahaman saya mengenai rizki yang berkah adalah rizki yang didapat dengan cara yang halal yang digunakan untuk hal yang baik-baik disertai dengan hati yang tulus dan ikhlas sehingga menjadi sangat bermanfaat dengan demikian Tuhan Yang Maha Esa menjadi sayang kepada hambanya yang seperti ini dan akan diberikan rizki yang lebih banyak lagi, lebih sayang lagi jika hambanya ini adalah termasuk hamba yang taat, hamba yang selalu mengerjakan perintah-Nya dan tidak mengerjakan larangan nya. Itulah rizki yang berkah (Bagaimana menurut Anda?). Sama halnya dengan diri kita sendiri, sebanyak apa pun uang yang dibutuhkan oleh anak kesayangan yang selalu berbakti kepada kita sebagai orang tuanya, jika uangnya ada pasti akan kita bantu, sebab kita yakin uang yang kita berikan adalah untuk keperluan yang baik.

Jadi, untuk permasalahan mencari rizki yang halal dan berkah bukan terletak pada tempat nya atau posisi jabatannya atau yang lain nya, di mana pun kita mendapatkannya yang pasti sumber nya hanya satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Dia yang Maha Kaya, Maha Pengasih dan Penyayang, permasalahan yang paling penting dan mendasar adalah bagaimana caranya kita menggunakan rizki itu supaya Tuhan Yang Maha Esa menjadi sayang dan terus menerus mau memberikan rizki kepada kita.

Jika ingin menjadi orang kaya yang berkah hal inilah yang harus diyakini dan justru inilah yang paling sulit dilakukan termasuk diri saya sendiri. Mau tau seberapa tulus dan ikhlas nya diri kita untuk memberikan amal, coba Anda ukur sendiri dengan cara seperti ini, isi lah dompet Anda dengan uang pecahan 1.000 2.000 5.000 10.000 20.000 50.000 100.000, jika ada kotak amal yang lewat di depan kita pecahan mana yang paling tulus dan ikhlas Anda berikan??? jika yang Anda berikan adalah pecahan 5.000 maka itulah nilai yang dilihat oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan jika di ganti oleh-Nya 10x lipat maka hanya 10x5.000=50.000 rizki yang Anda terima di kemudian, bayangkan jika Anda memberikan amal sebesar 100.000 dengan tulus dan ikhlas maka 1.000.000 yang akan Anda terima, ini hanya rizki balasan dari kotak amal yang lewat. Bagaimana dengan rizki yang lainnya, coba Anda ingat-ingat, pernahkah Anda bertemu dengan pedagang yang bersikap jutek dan pedagang yang bersikap ramah, sudah pasti Anda akan lebih tertarik dan mau membeli kepada pedagang yang bersikap dan berbuat baik kepada Anda, pedagang yang selalu bersikap ramah dan baik tentu rizki nya jauh lebih berkah dari pada pedagang yang bersikap kurang baik. (betul apa betul?)

Perusahaan yang besar dan megah tentu mempunyai karyawan yang banyak, ada karyawan yang lebih cepat naik gaji dan ada karyawan yang lebih cepat naik jabatan, ada karyawan yang sudah bertahun-tahun tidak naik-naik jabatan nya, kasihan memang, tapi memang begitulah hasil seleksi dan persaingan. Akan tetapi mengapa ini bisa terjadi? kenapa tidak semua nya saja naik gaji atau naik jabatan? padahal sebelumnya gaji dan jabatan semuanya sama! untuk menjawab pertanyaan ini gunakan sebuah perumpamaan. Umpama Anda adalah seorang pengusaha yang sukses dan berkembang, ketika Anda ingin menempatkan salah satu karyawan pada posisi yang baru, jabatan baru yang lebih baik, yang lebih bertanggung jawab, karyawan yang bagaimana yang Anda pilih? bagaimana dengan karyawan yang tidak jujur (misalnya : absen nitip), bagaimana dengan karyawan yang tidak disiplin, datangnya suka terlambat, banyak mengeluh, malas atau sering melanggar peraturan? Kepada karyawan yang perilakunya demikian sudah tentu Anda tidak akan memberikan jabatan tersebut. Jadi jika Anda seorang karyawan dan ingin gaji atau jabatannya meningkat lakukan hal yang disukai perusahaan, mematuhi peraturan, disiplin, berdedikasi tinggi, bertanggung jawab, setia, ramah, sopan, tidak boros, ulet, tahan banting, pokok nya lakukan semua yang baik dan benar maka siap-siap Anda akan terpilih untuk posisi yang lebih baik.

Kesimpulan dari pembahasan mengenai Mencari Rizki Yang Halal dan Berkah adalah sebagai berikut:

• Rizki yang halal dan berkah bisa di dapat oleh siapa pun Anda, di mana pun Anda, berapa pun besarnya penghasilan Anda, asalkan rizki yang diperoleh dengan cara yang halal dan Anda bisa menggunakan rizki itu untuk hal yang baik dan benar dengan hati yang tulus dan ikhlas.
• Harus bisa taat dan patuh terhadap perintah dan larangan (agama dan bangsa).
• Seorang pedagang harus jujur, ramah dan sopan.
• Seorang karyawan lakukan hal yang disukai perusahaan, mematuhi peraturan, disiplin, berdedikasi tinggi, bertanggung jawab, setia, ramah, sopan, tidak boros, ulet, tahan banting, selalu siap untuk menjalankan tugas.

Jika hal ini sudah dilakukan sudah pasti yang memberikan rizki itu akan merasa senang dan sayang kepada Anda, apa pun yang Anda butuhkan asal kan itu baik akan terpenuhi/dikabulkan.

Bagaimana menurut Anda? apakah selama ini Anda sudah merasa rajin beribadah dan rajin berdoa minta kaya tetapi kenapa masih belum dikabulkan? Dan Anda merasa bahwa Tuhan itu tidak adil? Padahal Tuhan itu maha adil, maha kaya, maha pengasih dan juga maha penyayang. Jika Anda ingin tahu jawabannya coba Anda ubah pertanyaan nya menjadi seperti ini, Apakah Anda sudah mempersiapkan diri untuk menjadi orang kaya? apakah Anda tidak akan berubah jika menjadi orang kaya? Menjadi sombong misalnya, Apa rencana Anda jika menjadi orang kaya? beli mobil yang mewah, bikin rumah yang megah, apakah rencana ini dibenci atau disukai Tuhan ....?!

Banyak hal yang akan terjadi jika Anda menjadi orang kaya, dan Tuhan itu maha tau jika Anda di kasih kaya sekarang maka anda akan menjadi orang yang tidak sebaik sebelum kaya, maka dari itu terlebih dahulu persiapkan diri Anda dan keluarga mulai dari sekarang, bagaimana cara mempersiapkannya? BACA LAGI DARI ATAS.

Apakah Anda merasa sudah melakukan semuanya tetapi merasa masih belum juga kaya? Hal ini mungkin karena Anda masih belum sungguh-sungguh meyakini dan menjalankannya. Jika demikian ada nya Anda harus lebih memantapkan keyakinan terlebih dahulu. Test keyakinan caranya gampang, jika Anda orang Islam renungkan tentang sholat, jika Anda tidak menunaikan sholat berarti Anda belum yakin, jika sholat wajib Anda masih ada yang tertinggal berarti Anda belum yakin, jika sholat Anda masih dipaksakan berarti Anda belum yakin, jika sholat Anda masih dikarenakan hal yang selain Allah berarti Anda belum yakin. Jika Anda sudah benar-benar yakin pasti Anda akan sungguh-sungguh untuk menjalankan kehidupan seperti pembahasan di atas. Salah satu cara untuk yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa, bacalah topik berikut ini tentang Cara Meyakini Adanya Allah silahkan klik di sini